Selasa, 29 September 2009 |
TEORI PERKEMBANGAN |
PERSPEKTIF KESEJARAHAN
Minat pada anak memiliki sejarah yang panjang dan kaya
Minat pada remaja lebih belakangan
Minat pada orang dewasa mulai berkembang secara sungguh-sungguh pada pertengahan abad ke-20
Pandangan para filsuf mengenai hakekat anak
Perspektif dosa asal (original sin) à abad pertengahan; anak dilihat sebagai makhluk yang buruk; tuj pengasuhan: keselamatan, diyakini untuk menjauhkan dosa dari kehidupan anak
Perspektif tabula rasa à abad 18, John Locke; anak lahir seperti selembar kertas kosong
Perspektif kebaikan bawaan (innate goodness) à Sean Jacquess Rousseau; anak pada dasarnya baik, didorong untuk bertumbuh alami dg pengawasan
Masa Remaja
Sebelum abad 20 : relatif tidak terdapat pandangan yang mencemaskan masa remaja
Awal abad 20 : G. Stanley Hall à Storm & Stress View : masa remaja ialah masa pergolakan yang penuh dengan konflik dan buaian suasana hati
Muncul mitos : remaja = abnormal/ menyimpang
Daniel Offer dkk (1998) remaja makhluk berkompeten, yg tidak mengalami kekacauan emosional yang dalam
Penelitian thd sampel anak-anak dari seluruh dunia
Citra diri positif
Remaja bergerak menuju masa dewasa dengan integrasi mereka yang sehat, gembira setiap saat, menikmati kehidupan, menghargai pekerjaan dan sekolah, memiliki perasaan positif ttg keluarga dan teman , mengekspresikan kepercayaan dalam kehidupan seksual mereka sendiri, dan yakin mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan kehidupan
Perkembangan Masa Hidup
Traditional Approach
Perkembangan à perubahan ekstrim dari lahir sampai remaja, kecil/ tanpa perubahan dalam masa dewasa, menurun pada lanjut usia
The life-span approach
perubahan terjadi sepanjang hidup
Karakteristik Perspektif Masa Hidup
1.Perkembangan adalah seumur hidup (lifelong)
2.Multidimensional à biologis, kognitif, sosial
3.Multidireksional à beberapa komponen dapat meningkat dalam pertumbuhan sementara komponen lain menurun
4.Lentur (plastic) à kemampuan dapat ditingkatkan melalui pelatihan
5.Melekat secara kesejarahan (historically embeded) à perkembangan dipengaruhi kondisi kesejarahan
6.Perkembangan dipelajari sejumlah disiplin à psikolog, sosiolog, antropolog, neurosains, peneliti kesehatan, dll
7.Perkembangan adalah kontekstual à individu dilihat sebagai makhluk yang sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah
Hakekat Perkembangan
Biological Processes
Perubahan pada sifat fisik individu. Gen diwarisi oleh orangtua, perkembangan otak, pertambahan berat & tinggi badan, perubahan hormon pubertas, dll
Cognitive Processes
Perubahan pemikiran, intelegensi, dan bahasa, dll
Socioemotional Processes
perubahan relasi individu dg orang lain, perub emosi, dll
TEORI & METODE ILMIAH TEORI
Seperangkat gagasan
Saling berkaitan
Sebagai alat untuk menjelaskan data
Membuat ramalan
TEORI memiliki hipotesis à asumsi yang dapat diuji untuk menentukan akurasi
Contoh: teori tentang kecemasan
METODE ILMIAH à
Merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menemukan informasi yang akurat tentang perilaku dan perkembangan
Langkah-langkah:
Identifikasi dan analisis masalah
Mengumpulkan data
Menarik kesimpulan
Merevisi teori
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
5 perspektif teoritis utama:
Psikoanalitik, kognitif, belajar perilaku/sosial; etologis, ekologis
Bagaimana menyikapi beragam teori?
perkembangan masa hidup : topik kompleks
tidak ada teori tunggal yg dpt memperhitungkan semua aspek
masing2 teori memiliki sumbangan
banyak teori tsb saling melengkapi – bukan kontradiktif
I. PSIKOANALITIK
FREUD & ERIKSON
Perkembangan pada dasarnya tidak disadari
Perilaku = karakteristik permukaan
Memahami perkembangan = analisis makna simbol perilaku dan kerja pikiran yg paling dalam
Pengalaman awal kehidupan membentuk perkembangan manusia
FREUD (1856 – 1939)
Ahli neurologi
Mengembangkan gagasan berdasar dari data klien-kliennya yang mengalami gangguan mental
Kepribadian memiliki 3 struktur ego:
1. Id à naluri/ insting
2. ego à pelaksana
3. Superego à moral/ hati nurani
Mekanisme Pertahanan Diri
Manajemen konflik antar struktur kepribadian
Sumber konflik: pertentangan antar struktur kepribadian
Represi: mekanisme pertahanan diri yang paling kuat dan pervasive à bekerja menolak dorongan-dorongan id yang tidak diinginkan
Psikoseksual: identifikasi & analisis masalah, pengumpulan data pasien-pasiennya à permasalahan merupakan akibat dari pengalaman2 hidup sebelumnya; erogenous zones; kepribadian ditentukan oleh cara mengatasi konflik erogenous zones à tidak teratasi = fixated
PSIKOSEKSUAL
1.Oral Stage ( 0 – 18 bln) à mulut sebagai pusat
2.Anal Stage ( 1 – 3 thn) à fungsi pengeluaran
3.Phallic Stage ( 3 – 6 thn) à alat kelamin – self manipulation – oedipus complex
4.Latency Stage ( 6 – puber) à keterampilan sosial dan intelektual
5.Genital Stage ( puber dst) à masa kebangkitan seksual dg sumber seseorang yang berada di luar keluarga
Revisi psikoanalitik kontemporer:
Pengalaman budaya sebagai penentu perkembangan
Erikson (1902 – 1994)
Psychosocial Stages
Perkembangan mns sepanjang siklus kehidupan
8 tahap perkembangan
Masing2 tahap à tugas perkembangan – krisis
Krisis ≠ bencana = peningkatan potensi à perkembangan sehat
Psikososial Erikson
1.Trust vs Mistrust
perasaan nyaman secara fisik
ketakutan minimal akan masa depan
kebutuhan dipenuhi pengasuh - kepercayaan
2.Autonomy vs shame and doubt (1-3 th)
otonomi/ kemauan dari diri
malu/ ragu à dibatasi, dihukum terlalu keras
3.Initiative vs guilt (prasekolah)
dunia sosial lebih luas
tantangan mengembangkan perilaku bertujuan
tanggung jawab lebih besar
guilt à tidak bertanggung jawab
4.Industry vs inferiority (sekolah)
penguasaan pengetahuan
keterampilan intelektual
inferiority à tidak berkompeten; tidak produktif
5.Identity vs identity confusion (10-20 th)
who am I
peran; cita-cita
dimensi penting: penjajagan peran dan karir
6.Intimacy vs isolation (20-30 th)
pembentukan relasi yg akrab dg orang lain
digambarkan sebagai penemuan diri sendiri tanpa kehilangan diri sendiri
gagal = isolasi
7.Generativity vs Stagnation (40-50 thn)
membantu generasi muda mengembangkan dan mengarahkan kehidupan yang berguna
stagnation = perasaan belum melakukan sst di atas
8.Intregity vs Despair (60 thn - …)
evaluasi kehidupan lalu
integrity : positif
despair : negatif
II. TEORI KOGNITIF
JEAN PIAGET (1896-1980)
Fokus pada pikiran sadar
Dua teori Kognitif yang penting:
1. Teori perkembangan kognitif Piaget
2. Teori pemrosesan informasi
1. TEORI PIAGET
Anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka à informasi tidak sekedar dituangkan dalam pikiran mereka (≠ pasif)
Dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu:
a.PENGORGANISASIAN
- Organisasi pengalaman
- memisahkan gagasan penting dan tidak penting
- mengaitkan satu gagasan dg gagasan lain
b.PENYESUAIAN
- Menyesuaikan pikiran à meliput gagasan baru
- Cara menyesuaikan : 2 cara
1)Asimilasi
Menggabungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada
2)Akomodasi
Individu menyesuaikan diri dengan informasi baru
Tahap Perkembangan
1.Tahap Sensorimotor (0-2 th)
koordinasi pengalaman sensoris (ex. melihat; mendengar) dengan tindakan motorik fisik :
awal kelahiran : dominasi pola refleks
dua tahun : pola sensorimotor kompleks
2.Tahap Praoperasional (2-7th)
anak melukiskan dunia dg kata-kata & gambar
pemikiran simbolis = hub sederhana antara informasi sensor dan tindakan fisik
belum mampu melaksanakan operasional: tindakan mental yg diinternalisasikan à fisik à mental
3.Tahap Operasional Konkret (7-11th)
- anak = operasi
- intuitif à logis
- contoh: penyelesaian soal matematis
4.Tahap Operasional Formal (11-15th)
pengalaman konkret
berpikir abstrak
lebih logis
pemecahan masalah à sistematis, hipotesis, menguji hipotesis
2. TEORI PEMROSESAN INFORMASI
III. TEORI PERILAKU & BELAJAR SOSIAL
BEHAVIORISME SKINNER
Studi ilmiah respon perilaku yang dapat diamati & determinan lingkungannya
Perkembangan = perilaku
Perkembangan dipelajari; sering berubah sesuai pengalaman
Reward & punishment
TEORI BELAJAR SOSIAL
Fokus pada perilaku, lingkungan, kognisi
Seseorang berpikir, bernalar, membayangkan, merencanakan, mengharapkan, menginterpretasi, meyakini, menilai, dan membandingkan
Albert Bandura & Walter Mischel à teori belajar sosial kognitif
IV. TEORI ETOLOGIS
Konrad Lorenz (1903 – 1989)
Perilaku dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, ditandai oleh periode penting/peka
Konsep imprinting à konsep etologis untuk belajar cepat dan alamiah; dalam periode kritis; melibatkan kedekatan dengan objek yg dilihat bergerak pertama kali
V. TEORI EKOLOGIS
URIE BRONFENBRENNER (1917 - )
Lima sistem lingkungan:
1.Mikrosistem
2.Mesosistem
3.Ekosistem
4.Makrosistem
5.Kronosistem
Mikrosistem
Setting tempat individu hidup à keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan
Interaksi langsung dengan agen-agen sosial terjadi
Individu tidak dipandang sbg penerima pengalaman yang pasif
Individu à menolong membangun setting
Mesosistem
Hubungan antara beberapa mikrosistem à hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah; pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan; pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya; dst
Contoh: anak yang ditolak orangtua dapat mengalami kesulitan mengembangkan hub positif dengan guru
Ekosistem
Pengalaman2 dalam setting sosial lain dalam kondisi individu tidak memiliki peran aktif à mempengaruhi apa yang dialami individu dalam konteks yang dekat
Contoh: promosi pekerjaan à meningkatkan konflik perkawinan dan pola interaksi orangtua anak
Makrosistem
Perilaku ideologi kebudayaan
Note:
- kebudayaan mengacu pada pola perilaku
- studi lintas budaya memberi gambaran
generalitas perkembangan
Kronosistem
Pola peristiwa-peistiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris
Contoh: dampak negatif perceraian memuncak pada tahun pertama dan lebih negatif pada anak laki-laki
ORIENTASI TEORETIS EKLEKTIS
Tidak mengikuti salah satu pendekatan teoretis
Memilih dan menggunakan semua yang dianggap terbaik dari semua teori
Artikel KOMPAS Minggu, 6 Sept 2009;
Rubrik Psikologi, Sawitri Supardi Sadarjoen, Psi
Umumnya anak yang dimanjakan orangtuanya tidak pernah menjadi dewasa di kemudian hari. Anak kelak tidak mampu melepaskan diri daei orangtuanya sehingga kedua orangtuanya selalu harus siap mendukung dan meluluskan permintaan anak. Proses perkembangan kemandirian anak terhambat.
Analisis:
1. Kedekatan dan keterikatan emosional antara anak laki-laki dan ibunya yang kuat rupanya menjdi peluang anak yang justru mengambil alih hakikat keperempuanan dari sang ibu. Hal ini ditunjang sikap perlawanan anak pada perlakuan ayah kepada ibunya sehingga pengambilalihan hakikat kelakian dari figur ayah terhambat. Pada sisi lain, sikap emosional tidak terkendali saat anak kesal terhadap ayahnya merupakan perilaku imitatif, meniru sikap emosional ayah.
Anak merasa cara marah ayah adalah sara paling tepat. Tetapi rasa bela pati anak terhadap ibu membuat sikap emosional tersebut tertuju kepada ayahnya. Pada saat bersamaan ibu merasa terbela sehingga tanpa sadar merupakan faktor penguat yang membuat anak terbiasa memiliki sikap emosional tersebut di rumah.
2. Dia bisa menjadi anak manis di sekolah karena keterkaitan emosional dengan ibu yang manis memungkinkan anak mengambil alih karakteristik figur ibu yang manis dan penurut. Inter relasi yang tercipta antara iu dan anak lelaki ditandai ketergantungan ibu akan perlindungan anak lelaki yang masih di bawah umur dari kecemasan, kejengkelan, dan perasaan ketidakadilan ibu saat ungkapan emosional suami meledak tak terduga |
posted by psig0Ld @ 06.27 |
|
|
About Me |
|
Archives |
|
Archives |
|
Sidebar Section |
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam. |
Links |
|
|
|
Posting Komentar