Dalam era globalisasi dan westernisasi
banyak sekali para kaum muda bahkan para remaja sudah mengenal seks bebas dan
tak jarang pula masa depan mereka putus ditengah jalan, yang dikarenakan hamil
sebelum nikah. Ada lebih dari 2,5 juta aborsi
dilakukan pertahun di Indonesia.
Sungguh angka yang memprihatinkan. Janin yang diaborsi belum tentu mereka
tumbuh membawa kesialan ada juga yang mungkin akan menjadi putra bangsa yang
mewakili Indonesia
diajang dunia. Mungkin pula ada yang menjadi artis, dan orang-orang yang
berguna.
Lawan pendukung aborsi mungkin menemukan
posisi mereka bertumbuh secara popularitas. Berdasarkan New York Times dan
poling CBS yang diambil pada November, 34 persen dari mereka yang disurvei
ingin tetap menjaga aborsi dapat terus dilakukan, Itulah besarannya sekarang. 44 persen ingin pembatasan yang ketat dan
21 persen ingin untuk melarang pelaksanaan aborsi.
Beberapa informasi terbaru yang berhubungan
dengan aborsi adalah MUI mengharamkan aborsi, kecuali beberapa alasan tertentu.
Misalnya, keberadaan janin membahayakan nyawa sang ibu, janin dideteksi
mengalami cacat yang tidak bisa disembuhkan, dan janin hasil perkosaan. Namun,
syaratnya aborsi dilakukan sebelum janin berumur 40 hari. IDI: aborsi hanya
dapat dilakukan oleh alasan medis. Barack Obama adalah pendukung aborsi, dan
salah satu kebijakan pertamanya adalah mengubah keputusan George Bush
sebelumnya yang tidak memberikan dana pada organisasi pendukung aborsi.
Debat aborsi selalu berakhir pada satu
pertanyaan: apakah janin dapat dikategorikan sebagai manusia? Seseorang tidak
dapat meyatakan dengan pasti, tetapi kelompok pendukung kehidupan
menitik-beratkan kerugian aborsi pada kasus-kasus kelainan sosial yang
ditimbulkannya. Sedangkan kelompok pendukung aborsi menyatakan bahwa apa yang
diinginkan kelompok pendukung kehidupan adalah memberikan hukuman terhadap
seorang wanita atas hubungan intim yang dilakukannya atau untuk mendapatkan
cuti melahirkan bagi para wanita.
Bagaimanapun,
jawaban “ya” atau “tidak” tidaklah menjadi soal, yang menjadi masalah adalah
persoalan hidup dan mati. Dalam keputusan dari kasus sidang pengadilan antara
Nona Roe yang diketahui menggugurkan kandungannya melawan Jaksa Penuntut Wade,
Hakim Harry Blackmun menulis, “jika kita setuju untuk menyatakan janin yang
masih dalam kandungan adalah seorang manusia, maka hak menggugurkan kandungan
akan hancur dan si janin memiliki jaminan hak untuk hidup.” Tetapi,
itulah masalahnya. Kemanusiaan si janin
masih terus diperdebatkan.
Kelompok pendukung aborsi menyatakan bahwa janin adalah manusia dan mahluk
hidup, tetapi ia belum menjadi bagian dari kita – belum benar-benar seorang
manusia. Masalah ini memang sukar untuk
dibuktikan baik secara logika maupun ilmiah dan dapat menyeret kita pada pola
hak hidup mahluk lainnya, karena kita bisa mengatakan bahwa mereka bukan bagian
dari kita. Marilah kita lihat beberapa alasan yang
dilontarkan untuk menyatakan bahwa janin itu bukan seorang manusia.
Banyak sekali orang-orang pendukung
aborsi mengatakan alasan-alasan yang semestinya mereka tau bahwa alasan
tersebut tidak masuk akal. Diantaranya alasan-alasan tersebut adalah janin bukan
manusia karena ukurannya begitu kecil. Janin bukan manusia karena saya tidak
menginginkannya, janin bukan manusia karena belum memiliki rupa manusia, janin bukan
manusia karena akan lahir cacat, janin bukan manusia karena nantinya dia akan
mengalami siksaan, janin bukan manusia karena belum dapat merasakan apa-apa, janin
bukan manusia karena belum memiliki jiwa, janin bukan manusia karena hidup
didalam tubuh ibunya.
Abad ini telah mengajarkan pada
kita, dalam banyak pelajaran berharga, bahwa adalah berbahaya untuk
mempersepsikan janin sebagai bukan manusia.
Merendahkan martabat janin, mencari-cari alasan yang tepat untuk aborsi,
mengganti istilah aborsi demi untuk melakukannya, membuang bayi dalam
kandungan, sepertinya sudah menjalar keluar dari cincin-cincin kebijaksanaan. Saat
seorang wanita setuju untuk mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya bukanlah
seorang manusia sebagai alasan ia dapat diterima di lingkungan masyarakatnya,
maka banyak hal yang dipertaruhkannya. Sebaiknya kita bersama-sama memeriksa
keberadaan kita, perasaan kita, keinginan kita – kita tidak tahu apa yang akan
terjadi selanjutnya.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.
semoga para perempuan dan laki laki berfikir sebelumm melakukan